Konsep dasar revenue management hotel
Revenue management hotel adalah ilmu dan seni dalam mengoptimalkan pendapatan hotel melalui pricing, forecast, inventory control, segmentation, dan strategi pemasaran yang tepat. Terdapat beberapa konsep dasar dalam revenue management hotel yang perlu dipahami untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas menjadi konsep dasar yang penting dalam revenue management hotel. Konsep ini mengacu pada kapasitas fisik hotel yang dapat mempengaruhi banyaknya kamar hotel yang tersedia di setiap waktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap jumlah kamar yang disediakan, faktor-faktor musiman, serta pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan.
Hotel perlu memperhitungkan kapasitas kamar yang mereka miliki dan menjaga agar tidak terlalu banyak ruangan yang terjual di low season dan tidak kekurangan ruangan di high season. Menyediakan terlalu banyak kamar akan membuat hotel mengalami kerugian di low season, karena biayanya tetap tinggi sementara revenue yang masuk sedikit. Sementara itu, ketika high season tiba dan jumlah permintaan kamar meningkat, harga kamar cenderung naik tajam.
Dalam perencanaan kapasitas, hotel juga perlu mempertimbangkan adanya permintaan sepihak atau “no-show”. Permintaan sepihak terjadi ketika tamu telah memesan kamar, tetapi tidak hadir saat tiba waktu reservasi. Hal ini merugikan hotel, karena kamar kelebihan pasokan tapi permintaan tidak ada.
Oleh karena itu, menggunakan teknologi untuk melakukan perencanaan kapasitas sangat penting. Revenue management sistem dapat membantu mengidentifikasi tren dan pola pemesanan. Dengan teknologi ini, hotel dapat mengevaluasi dengan cepat dan tepat saat mana membuka kamar untuk dijual dengan harga tertentu untuk mencapai tingkat okupansi optimal seiring waktu.
Dalam hal ini, analisis data menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan kapasitas kamar hotel. Jika hotel dapat mempelajari pola permintaan dan tingkat okupansi kamar pada akhir pekan, mereka dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mengimplementasikan strategi harga yang tepat.
Dalam revenue management hotel, terdapat dua jenis kapasitas kamar: Kapasitas yang tersedia untuk dijual dan Kapasitas yang hanya tersedia untuk beberapa hari sebelum kedatangan tamu. Sebagai contoh, kapasitas yang tersedia untuk dijual akan terdiri dari kamar-kamar “non-refundable” atau batas waktu cancel yang telah berakhir, sementara kapasitas yang hanya tersedia untuk beberapa hari terdiri dari kamar-kamar yang dapat dibatalkan, dan dilepas ketika kedatangan tamu semakin mendekati tanggal.
Strategi yang dilakukan dalam perencanaan kapasitas harus berfokus pada goal revpar (revenue per available room) yang tinggi, dengan tidak melebihi angka dari kapasitas maksimal dan mendapatkan tamu dengan tingkat hasil optimum. Dalam pengambilan keputusan dan menjaga hal ini, revenue management sistem dapat membantu hotel menjadi lebih efisien dan efektif.
Penerapan revenue management hotel dalam operasional hotel
Revenue management hotel adalah strategi yang dilakukan oleh hotel untuk memaksimalkan pendapatan melalui pengelolaan harga, ketersediaan kamar, dan distribusi kamar. Ini berarti bahwa hotel perlu mengelola ketersediaan kamar, harga, dan menargetkan segmen pasar yang paling menguntungkan. Bagaimana aplikasi strategi ini dalam operasional hotel?
Di sinilah peran revenue manager sangat penting. Seorang revenue manager bertanggung jawab untuk memaksimalkan pendapatan melalui perencanaan harga dan distribusi kamar. Tugas dari revenue manager juga mencakup perencanaan dan pengelolaan inventaris kamar dan menjual kamar ketika mereka paling menguntungkan. Semua tugas ini dapat diperparah oleh adanya permintaan yang tidak menentu dan persaingan untuk harga.
Tetapi bagaimana hotel dapat menerapkan strategi revenue management dan mencapai tujuannya?
1. Mengumpulkan Data
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menerapkan revenue management adalah dengan mengumpulkan data. Data ini meliputi informasi tentang permintaan kamar pada setiap hari, kamar yang tersedia, fitur kamar, ketersediaan makanan, dan minuman dan informasi tentang inisiatif pemasaran dan promosi hotel.
2. Analisis
Setelah mengumpulkan informasi, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis. Analisis dilakukan untuk menemukan tren dan pola permintaan untuk menyesuaikan harga dan strategi distribusi yang tepat.
3. Perencanaan Harga
Setelah analisis selesai, perencanaan harga harus dibuat terlebih dahulu sebelum menentukan harga. Hal ini dapat membantu mengetahui harga yang seharusnya diberikan pada saat kamar tersedia. Perencanaan harga harus disesuaikan dengan permintaan dan persaingan di pasar. Setiap harga harus sesuai dengan target pasar.
4. Pemantauan Ketersediaan Kamar
Revenue management berarti menentukan strategi yang tepat untuk menjual kamar yang tersedia. Beberapa kamar dapat dijual dengan harga tinggi di saat permintaan lebih tinggi dan harga terendah saat permintaan rendah. Dalam meningkatkan pendapatan dan margin keuntungan melalui penjualan kamar, pemantauan ketersediaan kamar penting untuk memperkirakan kapan seharusnya menyesuaikan harga.
5. Prediksi Permintaan Pasar
Memprediksi permintaan pasar adalah penting agar rencana perencanaan harga menjadi lebih efektif. Peramalan permintaan dapat membantu penjualan kamar di pasar tertentu, seperti bisnis atau turis.
Sistem revenue management adalah strategi yang efektif dalam meningkatkan pendapatan hotel. Hotel-hotel yang sukses dalam menerapkan strategi ini akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan meningkatkan pengalaman tamu di hotel mereka.
Teknik-teknik Revenue Management Hotel
Revenue management hotel adalah kegiatan manajemen yang dilakukan untuk mengoptimalkan pendapatan hotel dengan mengelola harga, penjualan, dan kapasitas kamar secara strategis. Salah satu kunci kesuksesan dalam revenue management adalah menguasai teknik-teknik revenue management yang efektif. Berikut adalah beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan hotel:
1. Dynamic Pricing
Dynamic pricing adalah teknik penetapan harga yang berubah-ubah sesuai dengan permintaan pasar. Teknik ini digunakan untuk mengoptimalkan ketersediaan kamar dan meningkatkan pendapatan hotel. Dalam dynamic pricing, harga kamar akan naik pada saat permintaan meningkat dan harga kamar akan turun pada saat permintaan menurun. Melalui teknik ini, hotel akan dapat menyesuaikan harga kamar sesuai dengan kondisi pasar dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
2. Online Distribution
Online distribution adalah teknik untuk mengoptimalkan penjualan kamar hotel melalui channel online seperti OTA, travel agent, dan website. Dalam teknik ini, hotel akan bekerja sama dengan partner online distribution untuk mengoptimalkan penjualan kamar. Dalam mengaplikasikan teknik ini, hotel harus memperhatikan strategi harganya agar tetap kompetitif sehingga memperoleh penjualan yang optimal.
3. Forecasting
Forecasting atau peramalan adalah teknik untuk memprediksi permintaan pasar untuk jangka waktu tertentu sehingga hotel dapat menentukan harga yang tepat untuk kamar. Forecasting dilakukan dengan menganalisis data historis, tren, kebiasaan konsumen, event, musim, dan faktor lainnya yang mempengaruhi permintaan pasar. Melalui teknik ini, hotel dapat menentukan harga kamar yang optimal dan memaksimalkan pendapatan.
Salah satu tools yang bisa digunakan dalam melakukan forecasting adalah metode regresi. Metode ini digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih, dalam hal ini permintaan pasar dengan variabel yang mempengaruhinya. Metode regresi dapat membantu hotel dalam memprediksi permintaan dan menentukan harga yang optimal untuk kamar hotel.
4. Loyalty Program
Loyalty program atau program loyalitas adalah teknik untuk meningkatkan loyalitas pelanggan hotel. Melalui program ini, pelanggan akan mendapatkan benefit khusus seperti diskon harga, hadiah, atau potongan harga untuk masa menginap berikutnya. Program loyalitas ini akan memberikan nilai tambah pada hotel sehingga pelanggan akan lebih memilih untuk menginap di hotel tersebut pada masa yang akan datang. Melalui teknik ini, hotel dapat memperoleh pendapatan lebih stabil dari para pelanggan setianya.
5. Upselling dan Cross Selling
Upselling dan cross selling adalah teknik untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan produk atau layanan yang lebih tinggi kepada pelanggan yang memilih layanan atau produk yang lebih rendah. Upselling dilakukan dengan menawarkan layanan atau produk yang lebih mahal dari yang dipilih pelanggan, sedangkan cross selling dilakukan dengan menawarkan layanan atau produk tambahan yang relevan dengan yang dipilih pelanggan. Teknik ini dilakukan dengan harapan pelanggan akan tertarik dan memilih layanan atau produk yang baru ditawarkan sehingga hotel akan memperoleh pendapatan lebih besar.
Demikian beberapa teknik revenue management hotel yang bisa diterapkan untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan hotel. Dalam pelaksanaannya, teknik-teknik ini harus dilakukan secara efektif dan terus-menerus untuk memperoleh hasil yang optimal.
Kesalahan umum dalam implementasi revenue management hotel
Revenue Management (RM) atau Manajemen Pendapatan dalam hotel adalah suatu sistem manajemen yang digunakan oleh hotel untuk mengoptimalkan pendapatannya dengan cara mengatur harga dan inventaris kamar hotel. Namun, implementasi RM yang salah dapat menyebabkan kegagalan dalam mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah kesalahan umum dalam implementasi RM hotel yang harus dihindari:
1. Tidak memantau persaingan
Salah satu prinsip dasar RM adalah menetapkan harga berdasarkan permintaan dan persaingan di sekitar hotel. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau persaingan dan memperkirakan permintaan. Jika hotel tidak melakukan ini, harga yang ditetapkan akan berbeda dengan harga hotel lain di sekitarnya, dan ini akan mengakibatkan penurunan permintaan dari tamu.
2. Tidak melibatkan departemen lain
RM tidak bisa dilakukan secara terisolasi di departemen penjualan dan pemasaran. Kerjasama dan komunikasi yang baik antar departemen seperti operasional, keuangan, dan pelanggan sangat penting dalam menentukan rencana RM yang tepat. Tidak melibatkan departemen lain bisa menghasilkan keputusan yang salah dan berdampak negatif pada pelayanan kepada tamu.
3. Menetapkan harga terlalu tinggi atau terlalu rendah
Menetapkan harga yang terlalu tinggi atau terlalu rendah adalah kesalahan yang fatal dalam RM. Terlalu tinggi akan mengurangi jumlah pemesanan dan terlalu rendah akan mengurangi pendapatan. Oleh karena itu, penentuan harga harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan beberapa faktor seperti musim, hari-hari libur, dan acara khusus di sekitar hotel.
4. Kurang mengoptimalkan segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan karakteristik seperti umur, jenis kelamin, kebiasaan, atau tujuan perjalanan. Hal ini penting dilakukan karena setiap segmen akan memiliki preferensi yang berbeda dalam memilih produk atau layanan hotel. Jika hotel tidak mengoptimalkan segmentasi, mereka akan melewatkan peluang untuk meningkatkan pendapatan karena harga dan paket yang ditawarkan tidak sesuai dengan segmen pasar tertentu.
Contohnya, sebuah hotel yang hanya menawarkan paket liburan keluarga pada musim liburan akan kehilangan peluang untuk menarik wisatawan yang mencari akomodasi bisnis selama non-musim liburan. Sebaliknya, jika hotel menawarkan diskon untuk memikat kelompok wisatawan tertentu, mereka bisa menarik lebih banyak tamu dari segmen pasar yang sudah ditentukan.
Dalam implementasi RM hotel, kehati-hatian dan ketelitian dalam menentukan harga dan taktik pemasaran memainkan peran penting dalam mencapai pendapatan dan laba yang optimal. Bukan hanya tentang menetapkan harga, tetapi juga memperhatikan persaingan di sekitar hotel, melibatkan departemen lain, mengetahui segmentasi pasar, dan mengoptimalkannya.
Manfaat revenue management hotel bagi bisnis perhotelan
Revenue management hotel adalah salah satu aspek penting dalam bisnis perhotelan karena dapat membantu meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan revenue management hotel dalam bisnis perhotelan ini. Berikut adalah beberapa manfaat dari revenue management hotel:
1. Meningkatkan Pendapatan
Dengan menerapkan revenue management hotel, hotel dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan cara menjual kamar dengan harga yang lebih tinggi saat permintaan tinggi dan harga yang lebih rendah saat permintaan rendah. Dalam hal ini, hotel dapat menggunakan data seperti hari libur, acara khusus, musim liburan, dan sebagainya untuk menentukan harga yang tepat.
2. Mengoptimalkan Ketersediaan Kamar
Dengan menerapkan revenue management hotel, hotel dapat memaksimalkan ketersediaan kamar mereka untuk memenuhi permintaan tamu pada waktu yang tepat. Misalnya pada waktu musim liburan, hotel dapat menaikkan harga kamar untuk memaksimalkan keuntungan dan ketersediaan kamar.
3. Meminimalkan Risiko Overbooking
Overbooking adalah masalah yang sering terjadi dalam bisnis perhotelan. Namun, dengan menerapkan revenue management, hotel dapat menentukan jumlah kamar yang tersedia dengan tepat dan meminimalkan risiko overbooking. Hal ini akan meningkatkan kepuasan tamu dan memberikan reputasi baik bagi hotel.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Revenue management hotel memungkinkan hotel untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka. Dalam hal ini, hotel dapat memastikan bahwa jumlah staf dan persediaan yang ada sesuai dengan permintaan tamu dan waktu tertentu.
5. Analisis Persaingan
Revenue management hotel akan membantu hotel menganalisis dan memahami persaingan di pasar. Dalam hal ini, hotel dapat mengikuti dan memahami trend harga yang diterapkan oleh hotel pesaing di daerah sekitar dalam menentukan harga kamar dan promosi yang diterapkan. Dengan memahami trend dan strategi pesaing, hotel dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang strategi harga dan pemasaran yang akan diterapkan.
Dalam keseluruhan, revenue management hotel adalah taktik bisnis penting yang harus diterapkan dalam bisnis perhotelan. Dengan menerapkan revenue management, hotel dapat meningkatkan pendapatan mereka, mengoptimalkan ketersediaan kamar, meminimalkan risiko overbooking, meningkatkan efisiensi operasional, serta menganalisis persaingan di pasar.