Geguritan merupakan salah satu bentuk sastra Jawa yang cukup populer, terutama di kalangan masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Geguritan biasanya berisi tentang nilai-nilai moral atau ajaran agama, namun tak jarang juga yang membahas tentang kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian geguritan beserta ciri, struktur, jenis, dan contohnya. Jadi, bagi kalian yang masih belum tahu tentang geguritan atau sedang ingin mempelajarinya lebih lanjut, simak artikel ini sampai selesai ya!
1. Pengertian Geguritan
Geguritan adalah puisi tradisional yang berasal dari Bali dan digunakan untuk menyampaikan cerita atau pesan moral dalam bentuk aksara atau lontar. Kata “geguritan” sendiri berasal dari kata “geru” yang berarti menyanyikan atau mengucapkan kata-kata dengan ritme.
2. Ciri-ciri Geguritan
Sebagai puisi tradisional, beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh Geguritan antara lain mengandung unsur-unsur Hindu-Buddha, terdiri atas beberapa bait, menggunakan irama dan rima, serta diungkapkan dengan ritme dan suara yang khas.
3. Struktur Geguritan
Struktur Geguritan terdiri atas beberapa bagian, yaitu Susunan Baku, Wirama, dan Diftong. Susunan Baku terdiri atas lima belas aksara, sedangkan Wirama terdiri dari tiga macam yaitu tattwa wirama, tatpurusa wirama dan kantyaning ayu. Diftong adalah gabungan dari dua huruf vokal.
4. Jenis-jenis Geguritan
Berdasarkan fungsinya, Geguritan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu Geguritan Pahlawan, Geguritan Wayang, Geguritan Sejarah, Geguritan Religi, dan Geguritan Siswa. Masing-masing jenis punya ciri khas masing-masing.
5. Contoh Geguritan Pahlawan
Contoh Geguritan Pahlawan yang terkenal adalah Geguritan Mahabharata dan Geguritan Ramayana. Kedua Geguritan tersebut menceritakan tentang kisah para pahlawan dan perjuangan mereka dalam mempertahankan kebenaran dan keadilan.
6. Contoh Geguritan Wayang
Contoh Geguritan Wayang antara lain Geguritan Semar Pagulingan dan Geguritan Arjuna Wiwaha. Kedua Geguritan tersebut menceritakan tentang kisah wayang dalam menjalani kehidupannya.
7. Contoh Geguritan Sejarah
Contoh Geguritan Sejarah antara lain Geguritan Jayaprana dan Layonsari serta Geguritan Babad Bali. Kedua Geguritan tersebut menceritakan tentang sejarah Bali dan perjalanan para pahlawan dalam menjaga kerajaan.
8. Contoh Geguritan Religi
Contoh Geguritan Religi antara lain Geguritan Wiratmaja dan Geguritan Sri Krishna. Kedua Geguritan tersebut menceritakan tentang kehidupan para dewa dan ajaran religi mereka guna mendidik manusia mencapai kesejahteraan.
9. Contoh Geguritan Siswa
Contoh Geguritan Siswa adalah keluaran dari kegiatan literasi di sekolah yang mencoba mengenalkan dan mengapresiasi budaya Bali dalam lingkungan pendidikan.
10. Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang pengertian Geguritan beserta ciri, struktur, jenis, dan contohnya. Melalui tulisan ini harapannya masyarakat secara bertahap dapat lebih mengenal dan menyadari pentingnya menjaga kelestarian kebudayaan Bali dengan cara melestarikan Geguritan sebagai salah satu warisan budaya nusantara.
Ciri-ciri Geguritan
Geguritan adalah puisi Jawa yang memiliki ciri-ciri khusus. Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh geguritan:
1. Tema universal
Geguritan memiliki tema yang bersifat universal, yaitu tema tentang kemanusiaan, kehidupan, dan kehidupan sosial. Tema universal ini membuat geguritan memiliki makna yang sangat dalam dan menarik bagi pembacanya.
2. Struktur yang teratur
Geguritan memiliki struktur yang teratur dan menyusun puisi dari awalan hingga akhir. Hal ini membuat geguritan memiliki alur cerita yang jelas dan mudah dipahami.
3. Bahasa Jawa klasik
Geguritan menggunakan bahasa Jawa klasik yang kaya akan kosakata dan makna. Bahasa Jawa klasik ini membuat geguritan menjadi sebuah karya seni yang berkualitas tinggi.
4. Persamaan kata
Geguritan menggunakan persamaan kata atau kata-kata yang diulang-ulang. Hal ini merupakan ciri khas dari geguritan yang membuatnya memiliki irama yang khas dan mudah diingat.
5. Larik
Geguritan terdiri dari beberapa larik atau baris. Masing-masing dari larik tersebut memiliki jumlah suku kata yang sama dan memiliki irama yang sama pula. Hal ini membuat geguritan memiliki irama yang khas dan mudah diingat.
6. Larik panjang
Larik dalam geguritan memiliki panjang yang berbeda-beda. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Hal ini membuat geguritan menjadi lebih menarik karena memiliki variasi yang berbeda-beda.
7. Dilengkapi dengan gambaran
Geguritan seringkali dilengkapi dengan gambaran atau deskripsi yang cukup detil tentang suasana atau situasi pada saat cerita itu berlangsung. Hal ini membuat pembaca lebih mudah memahami cerita yang disampaikan dalam geguritan.
8. Dilengkapi dengan sindiran
Geguritan seringkali dilengkapi dengan sindiran atau sindiran halus yang ditujukan pada orang tertentu. Hal ini membuat geguritan lebih menarik dan menghibur.
9. Dilengkapi dengan perumpamaan
Geguritan seringkali dilengkapi dengan perumpamaan atau metafora yang kaya akan makna. Hal ini membuat geguritan menjadi lebih dalam dan memiliki banyak makna.
10. Ditulis dengan hati
Geguritan ditulis dengan hati dan perasaan yang dalam. Hal ini membuat geguritan memiliki nuansa yang khas dan membuat pembaca merasakan emosi atau perasaan yang sama dengan penulis geguritan.
Ciri-Ciri Geguritan
Pada artikel sebelumnya, kami telah menjelaskan pengertian dan struktur dari penggalan-penggalan puisi tradisional Bali yang dikenal dengan sebutan geguritan. Sekarang, kita akan membahas ciri-ciri yang dapat ditemukan dalam geguritan. Beberapa ciri yang dimasukkan dalam geguritan biasanya sebagai berikut.
1. Menggunakan Bahasa Bali
Ciri pertama dari geguritan adalah penggunaan bahasa Bali. Bahasa Bali dipilih karena geguritan berasal dan digunakan di Bali. Selain itu, bahasa Bali memiliki karakteristik dan keindahan yang memungkinkan geguritan mampu menghasilkan nilai budaya yang tinggi.
2. Memiliki Pola Susunan Kata yang Berirama
Geguritan memiliki irama atau pola susunan kata yang khas. Pola ini membuat geguritan terdengar lebih indah dan menarik untuk didengar. Susunan kata tersebut akan membentuk baris sesuai dengan jumlah suku kata yang diperlukan untuk memperoleh irama yang konsisten.
3. Mengandung Nilai-Nilai Budaya
Geguritan juga mengandung nilai-nilai budaya, seperti nilai religi, moral, etika, estetika, dan banyak lagi. Isi geguritan mencerminkan kebijakan yang mengandung pesan-pesan moral dan pendidikan, mengandung pengajaran dan cerita mengenai kehidupan, dan mengandung ukiran yang sangat indah.
4. Biasanya Dipentaskan Bersamaan dengan Tari atau Musik Tradisional
Geguritan secara tradisional dipentaskan bersamaan dengan tarian atau musik tradisional Bali lainnya. Biasanya, geguritan didampingi oleh suling, gamelan, atau bahkan gender. Kesenangan budaya Bali dapat dirasakan dan ditunjukkan dalam bentuk pentas seni yang serba beauty, estetis, dan emosional.
5. Dijadikan Sebagai Penerapan Ritme dan Irama
Geguritan biasanya diisi oleh tarian dan musik tradisional Bali seperti gamelan, segara, dan kul kurtuk. Tarian dan musik tersebut berfungsi sebagai pendukung geguritan, sehingga bisa menciptakan ritme dan irama yang indah dan seni yang unik. Terkadang, irama dan ritme dari musik tradisional akan membawa pendengar untuk terhanyut dalam suasana geguritan dan menjadi lebih memahami nilai budaya.
Dari semua ciri-ciri tersebut, terlihat bentuk yang baik dari sebuah geguritan harus memiliki irama yang bagus, memuat tema atau nilai yang kuat, dan mampu menghadirkan unsur-unsur tari atau musik yang disesuaikan. Perpaduan antara ciri-ciri dalam geguritan akan menciptakan pengalaman seni yang luar biasa bagi siapa saja yang mendengarkan.
For those who are looking to learn more about geguritan, this article provides a detailed definition of geguritan, along with its characteristics, structure, various types, and examples.
Terima Kasih Sudah Membaca Mengenai Pengertian Geguritan Beserta Ciri, Struktur, Jenis, dan Contohnya
Dengan membaca artikel ini, semoga Anda dapat lebih memahami tentang geguritan dan seluruh hal yang berkaitan dengannya. Setiap geguritan memiliki ciri, struktur, jenis, dan contohnya masing-masing yang menarik untuk dipelajari. Jangan lupa untuk berkunjung lagi ke website kami untuk artikel-artikel menarik lainnya seputar kesenian dan budaya Indonesia. Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Terima kasih.