Hak Anak – Anak memang buah hati yang sangat didambakan untuk kelahirannya. Semua orang baik pasti sangat mencintai anak-anaknya dengan beragam cara masing-masing. Tapi tahukah kalian apa saja hak anak? Khususnya untuk para muslim dan muslimah yang belum menikah ataupun belum mempunyai anak, alangkah baiknya kalian mengetahui hak anak sesuai ajaran Islam.
Apa Saja Hak Anak Sesuai Ajaran Islam?
Hak-hak yang harus dipenuhi supaya seorang anak muslim berada pada kondisi yang sesuai untuk pendidikan Islam yang benar aneka macam, kami akan meyebutkan di antaranya.
1. Memilih atau menjadi Ibu yang baik
Memilih calon ibu yang baik, hal ini mengamalkan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Artinya : Lihatlah agama kandidat istri supaya engkau tidak celaka” [Muttafaqun alaihi]
2. Senantisa berdo’a untuk keluarganya
Hendaknya kedua orang tua berdo’a dan merendahkan diri kepada Allah supaya berkenan memberi rezki anak yang shalih terhadap keduanya.
“Artinya : Dan orang-orang yang berkata : “Ya Rabb kami, anugrahkanlah terhadap kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang bertakwa” [Al-Furqon : 74]
“Artinya : Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang bagus. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a” [Ali-Imran : 38]
Maka perjuangan apapun tanpa pemberian Allah dan taufiq-Nya niscaya akan selsai dengan kegagalan. Berapa banyak seorang ayah sengat mengharapkan supaya anaknya menjadi baik, ia sediakan hal-hal yang menunjang untuk kebahagiaan dan pendidikan anaknya, akan namun usahanya berakhir dengan kegagalan. Dan berapa banyak seorang ayah mempunyai anak belum dewasa yang shalih, sedangkan ia sendiri bukan orang yang shalih.
3. Memberi nama anak yang baik maupun sunnah
Salah satu hak anak yang wajib ditunaikan seorang ayah ialah memberi nama yang bagus serta sesuai dengan syariat agama. Dan syariat agama Islam mengusulkan seorang muslim untuk memberi nama anak-anaknya dengan nama-nama tertentu, dan nama yang paling dicintai oleh Allah adalah: Abdullah, Abdurrahman. Dan nama yang paling benar ialah: Hammam dan Harits.
4. Menjaga sikap dan sifat dihadapan anak
Salah satu hak anak yang wajib ditunaikan orang tua yakni hendaknya anak menyaksikan dari orang tuanya dan dari masyarakatnya budi bahasa yang bersih, jauh dari hal yang mengganti fitrah dan menghiasi kebatilan, baik watak yang dibenci itu berupa kekafiran atau bid’ah atau tindakan dosa besar.
Karena sebenarnya tindakan yang menyelisihi fitrah itu memberi dampak terhadap kejiwaan seorang anak dan mengganti fitrah yang sudah dianugrahkan kepadanya. Karena fitrah seorang anak yaitu taat kepada Allah Sang Penciptanya dan beriman terhadap seluruh keutamaan, tidak senang kekafiran, kedustaan dan penipuan.
Dalam hatinya terdapat cahaya fitrah yang senantiasa menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran, hanya saja wahyu Allah menambahi fitrahnya dengan cahaya diatas cahaya. Dasar landasan hal ini adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Setiap anak dilahirkan diatas fitrahnya, ibu bapaknyalah yang mengakibatkan ia yahudi, nashrani atau majusi” [Muttafaqun Alaih]
5. Tidak membawa anak kedalam syirik dan ajaran sesat
Diantara hak-hak seorang anak yang wajib ditunaikan orang tuanya hendaknya seorang anak tumbuh higienis, suci, ikhlas dan menepati janji. Dan hendaknya dia dijauhkan dari orang-orang yang melaksanakan tindakan syirik dan kesesatan, dan tindakan bid’ah serta maksiat – maksiat, serta tindakan -tindakan yang memperturutkan hawa nafsu.
Karena orang yang demikian itu terhadap seorang anak yang higienis dan suci hatinya serta baik jiwanya adalah ibarat sobat duduk yang menjinjing racun yang mematikan dan penyakit kronis, dan itu semua merupakan penghancur keimanan dan perangainya yang baik.
Berapa banyak manusia rusak disebabkan bergaul dengan orang-orang yang pandir. Dan berapa banyak manusia dalam kebingungan disebabkan jauh dari orang-orang yang bijaksana dan ulama. Di dalam Al -Qur’an dan hadits telah disebutkan larangan bergaul dengan orang-orang jahat. Dan juga dari perkataan – perkataan Salafush Shalih banyak kita jumpai ihwal hal itu. Kalaulah sekiranya dalam dilema ini tidak ada hadits yang menjelaskannya kecuali hadits An-Nu’man.
“Artinya : Permisalan sahabat duduk yang baik dan yang buruk ialah seperti pembawa minyak kasturi dan peniup api…” [Muttafaqun Alaih]
Tentulah hadits ini sudah memadai.
Ringkasanya ialah bahwa ancaman perangai buruk ini sangat besar, tidaklah orang-orang menjadi rusak melainkan disebabkan berteman dengan orang-orang yang jahat. Dan tidaklah orang-orang menjadi baik melainkan disebabkan oleh nasehat orang-orang yang baik. Dan dalam suatu ungkapan dibilang seorang sahabat itu akan menarik temannya (mempesona kepada kebaikan atau kejahatan).
Engkau akan melihat seorang teman dekat akan mengajak sahabatnya untuk nonton film, pergi ketempat – tempat minuman keras, melakukan perbuatan hina dan mengajaknya untuk menggemari gambar -gambar wanita yang terbuka auratnya serta mengajaknya untuk menggemari menyaksikan majalah -majalah porno yang merusakkan kemuliaan moral dan menyebabkan penyimpangan dan kemunafikan, lalu seorang kawan dekat mengajak sahabatnya untuk mengikuti kelompok-kelompok dan pemahaman -pemahaman yang menentang dan menyimpang dari agama.
Akan namun seorang teman duduk yang bagus memberi petunjuk kepada teman duduknya untuk menghadiri majelis-majelis ulama dan mengunjungi orang-orang yang shalih, bijaksana dan beradab. Dan dia akan mengajak temannya ke masjid serta mencintai orang-orang yang melaksanakan ruku’ dan sujud terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai hatinya itu menjadi cinta dan selalu terpaut dengan masjid hingga dia menjadi orang yang shalih.
Masjid yaitu kawasan hatinya, mushaf Al-Qur’an yaitu sobat yang senantiasa menyertainya dalam kesendiriannya, dan kitab yang berguna yaitu teman duduknya, matanya mengucurkan air mata tatkala membaca Al-Qur’an dan dia merindukan untuk melihat Allah yang Maha Mulia dan yang Maha Memberi karunia, ia merindukan melihat Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang, ia hidup bareng insan dengan tubuhnya sedangkan hatinya hidup bareng bidadari di kamar-kamar surga, tidaklah dia memetik buah ini dan tidaklah ia hidup dengan hatinya ini di surga yang paling tinggi melainkan disebabkan duduk dengan orang-orang yang baik.
Dan ringkasnya yaitu jika kita menjauhkan bawah umur dari teman duduk yang buruk (jahat), memiliki arti kita telah menunjukkan kepada belum dewasa itu salah satu dari hak-haknya yang terbesar.
6. Memperintahkan anak untuk sholat ketika umur 7 tahun
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memerintahkannya untuk shalat di saat berumur 7 tahun, dan memukulnya lantarannya tidak mengerjakan shalat di saat berumur 10 tahun, serta memisahkan kawasan tidur bawah umur mereka.
7. Mengajarkan anak berenang, memanah, dan menunggang kuda
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua yakni hendaknya mereka mengajari anak -anaknya untuk berenang, memanah dan menunggang kuda.
8. Memberi contoh akhlak yang baik dan kejujuran
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka membiasakannya berlaku jujur, menepati kesepakatan dan berakhlak mulia.
9. Mengajarkan berdo’a sebelum makan
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mengajarinya isyarat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam makan dengan ajudan dibarengi dengan membaca basmalah dan makan makanan yang paling dekat.
“Artinya : Wahai anak muda, ucapkanlah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang terdekat darimu” [Muttafaqun Alaih]
10. Menjaga mata anak dari penglihatan berupa kekerasan
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mecegahnya dari menonton televisi terutama program-program yang haram misalnya tarian dan campur baur antara laki -laki dan perempuan. Dan melarangnya untuk melihat drama – drama berseri, yang berisikan pembunuhan dan kejahatan yang mengajarkan pembunuhan, pencurian dan pengkhianatan.
11. Berlaku adil kepada anak
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang bau tanah hendaknya mereka bersikap adil dalam mendidik anak untuk melaksanakan amar ma’ruf dan nahi mungkar, janganlah orang tua melebihi batas dan jangan pula terlalu lemah, janganlah berlebih-lebihan dalam memukul anak dan jangan pula membiarkannya tanpa teguran.
12. Menjauhkan anak dari orang-orang yang berbuat dosa
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang renta hendaknya mereka mengajarkan terhadap anak untuk membenci orang-orang yang melakukan perbuatan dosa, seperti seorang yang sudah mashur di masyarakat bahwa ia yakni orang yang suka berkhianat dan melaksanakan perbuatan nifak dan pemain – pemain sandiwara yang dinamakan oleh orang-orang dengan bintang seni disertai dengan perjuangan mengisi hati anak untuk cinta terhadap para kawan dekat nabi, tabi’in, ulama dan mujahidin.
13. Menjaga anak untuk selalu makan yang halal
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mendidik anak untuk menyantap masakan yang halal dan makan dari hasil kerja keras sendiri secara bertahap.
14. Memberi pemahaman pada anak untuk taat kepada Allah
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka menolong anak untuk taat terhadap Allah dan RasulNya, contohnya kalau seorang anak menentukan perkara – perkara yang tidak menyelisihi syariat agama maka janganlah kedua orang tua melarangnya.
15. Memilihkan suami atau isteri untuk anak
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memilihkan dengan baik kandidat isteri yang shalihah yang membantunya untuk taat kepada Allah dan RasulNya.
16. Mengarahkan anak untuk mempunyai ilmu agama sebelum menikah
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mengarahkan anak sebelum ia menikah untuk mendapatkan ilmu agama dari para ulama yang mengamalkan ilmunya, dan menanamkan rasa cinta untuk menghafal Al-Qur’an dan juga seluruh ilmu-ilmu syariat agama ini mirip fikih, hadits, ilmu bahasa, contohnya nahwu, shorf dan balaghah. Serta ilmu ushul fikiih, dan menanamkan rasa cinta terhadap aqidah Salafush Shalih.
17. Memberi pehamanan tentang ilmu agama dan dunia
Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memberi semangat anak untuk berguru secara khusus ilmu dunia yang ia minati untuk melayani penduduk sehabis mendapatkan ilmu agama yang wajib ia pelajari.
Dan terakhir: Sesungguhnya hak-hak pendidikan terhadap anak dalam agama Islam tidak ada perbedaan diantara satu negeri dengan negeri yang lainnya atau masa yang satu dengan masa yang lainnya. Perbedaan yang ada hanyalah perbedaan masalah nama dan washilahnya (pra-sarananya) saja. Dan pokok-pokok yang disebutkan tadi cocok untuk insan pada setiap zaman, tempat dan sesuai untuk seluruh manusia dipenjuru negeri
Dan segala puji bagi Allah,Rabb smesta alam, shalawat serta salam atas Nabi, keluarga dan para sahabat beliau.