Seorang Leader Dalam Bisnis – Sejak dulu, aku ingin menjadi pemimpin sebuah perusahaan sekalipun perusahaan perjuangan kecil. Hal ini diawali dengan mengikuti acara bisnis penjualan jaringa. Jargon para member terutama leader memang berhubungan dengan menjadi pemimpin, “anda bukan penjual, tetapi pemimpin perusahaan” dan kalimat lainnya. Saya juga mengikuti organisasi sekolah, mahasiswa selaku penunjang. Tetapi, sampai sekarang, belum juga menyentuh apa yang disebut perusahaan.
Banyak buku bisnis yang dibeli oleh aku seperti marketing, startup, kepemimpinan dan yang lain. Pada dasarnya, buku-buku ini mengajari saya soal menjadi pemimpin perusahaan, sekalipun memimpin dalam marketing, memimpin dalam produksi dan lainnya.
Setelah dibaca, tulisannya menguap begitu saja. Padahal, saya ingin menjadi pemimpin dengan panduan buku yang saya baca. Agak kesel memang. Saya mirip tidak pernah membaca sama sekali, sekalipun asumsi bawah sadar memikirkannya.
Lalu, bagaimana saya menjadi pemimpin perusahaan jika mirip ini?
Tips dan Motivasi Untuk Modal Menjadi Pemimpin Bisnis
Pada waktu itu, aku belum bisa merumuskan bagaimana inti penting atau modal utama menjadi pemimpin. Hal ini karena masih terpengaruhi dengan berbagai teori pembacaan. Sehingga, aku belum sempat menimbang-nimbang, apa yang menjadi modal utama dalam menjadi pemimpin perusahaan.
Setelah berlangsung waktu, saya menemukan inti atau modal utama menjadi pemimpin. Modal utama ini bahkan menjadi modal untuk menjadi hal lain sesuai pilihan bidang keahliannya. Kebetulan, aku senantiasa berpikir duduk perkara perihal berguru-mengajar untuk pengembangan diri. Saya menemukan modal utama menjadi pemimpin perusahaan yang bahwasanya sangat sederhana, yang sudah dibahas banyak orang. Modal utama itu yaitu “daya ingat” dan “daya pikir” yang optimal.
Sederhana sekali bukan menjadi pemimpin perusahaan? Dengan memiliki dua modal utama, pastinya bisa menyerap banyak sekali ilmu dan memikirkannya. Setelah itu, di sini ada langkah-langkah konkret yang pantas sebagai pemimpin. Bila ingin menjadi pemimpin perusahaan, tentunya harus membangun perusahaan dengan ilmu yang sudah dimiliki.
Banyak orang besar lengan berkuasa dalam penghafalan, namun lemah dalam pemikiran. Orang semacam ini memang lebih suka mengumpulkan ilmu atau membaca. Begitu juga sebaliknya, banyak orang yang berpengaruh dalam pemikiran, namun lemah dalam penghafalan. Orang seperti ini umumnya lebih senang menyampaikan ilmu atau menulis.
Dimana posisi saya antara daya ingat dan daya pikir? Posisi aku kebetulan lebih cenderung pada posisi daya pikir. Hal ini yang membuat saya lebih suka banyak menulis ketimbang banyak membaca. Aneh memang. Tetapi, saya tetap mengandalkan bahan bacaan bila mau menulis, sekalipun bahannya tidak banyak.
Tentunya, mempunyai dua modal utama menjadi pemimpin bukan perkara gampang juga. Ada ilmu-ilmu khusus yang berkhasiat untuk memajukan daya ingat dan daya pikir. Akhirnya, kembali pada aktifitias pembelajaran sekalipun di luar target pembelajaran keahlian.
Karena kembali pada aktifias pembelajaran, proses pengembangan ilmunya bersama-sama dengan sasaran ilmu menjadi pemimpin, dalam hal ini menjadi pemimpin perusahaan.
Sampai ketika ini, aku masih melatih mengembangkan daya ingat. Saya mempunyai daya ingat yang lemah hingga tidak mampu menghafal banyak kosakata bahasa. Hal ini yang menjadi resiko sewaktu saya bekerja di berbagai perusahaan. Karena menjadi pekerja tidak boleh banyak lupa. Tetapi, hasil dari training meningkatkan daya ingat, belum juga menerima hasil.
Sehingga, aku menyimpulkan bahwa untuk memajukan daya ingat dan daya pikir sebagai modal saya menjadi pemimpin perusahaan, harus tetap pada proses pembelajaran sesuai bidang yang mau dikuasai. Ini saja. Sehingga prinsip “tekun belajar” mesti senantiasa tertanam. Dan rajin berguru yang terbaik yakni variatif atau multi cara mencar ilmu.
Sesuai rancangan yang pernah aku bangkit, dalam mencar ilmu harus menggunakan seni manajemen atau rancangan:
- Informasi
- Inspirasi dan
- Kontruksi
Informasi lazimnya berurusan dengan menghimpun berita dengan daya ingat. Inspirasi pastinya lebih ke aktifitas pemikiran pada isu yang sudah didapatkan. Ini berurusan dengan daya pikir. Kontruksi lebih terhadap bagaimana membangun sesuai yang sudah dikenali dan dipikirkan. 3 konsep inilah proses memaksimalkan modal utama, yakni daya ingat, daya pikir.
Tetapi, saya bersyukur, aku menjadi pemimpin penjualan pulsa dan aksesoris di konter. Ya, anggap saja konter ialah sebuan perusahaan.
Ya, begitu saja dua modal utama menjadi pemimpin perusahaan dan menjadi pemimpin yang lain atau keterampilan lainnya. Semoga berfaedah.