Manajemen Sumberdaya Perikanan dan Konservasi Perairan di Universitas Brawijaya

Kondisi Perairan di Indonesia

Indonesia meliputi sekitar 18.000 pulau, dan dengan panjang garis pantai sekitar 81.000 km, menjadikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia. Ekosistem perairan Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman hayati laut dan air tawar. Namun, kondisi perairan Indonesia saat ini mengalami tekanan berat dari berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas perairan Indonesia adalah pencemaran. Pencemaran terutama disebabkan oleh limbah industri yang dibuang secara langsung ke sungai atau laut tanpa melalui proses pengolahan.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hanya sekitar 30% dari limbah industri yang dihasilkan di Indonesia yang diolah sebelum dibuang ke sungai atau laut. Artinya, sekitar 70% dari limbah industri yang dihasilkan dapat mencemari perairan Indonesia.

Selain itu, pola konsumsi masyarakat juga berdampak pada kondisi perairan. Seringkali, sampah plastik dan limbah organik dibuang sembarangan ke sungai atau laut. Sampah plastik dapat berdampak buruk pada kesehatan perairan karena dapat menyebabkan pendangkalan, menghalangi sirkulasi air, dan juga menyebabkan terjebaknya hewan laut di dalamnya.

Tidak hanya itu, perubahan iklim dan pemanasan global juga berdampak pada kondisi perairan. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu air laut dan asam laut, yang dapat mengancam keberadaan terumbu karang dan hewan laut lainnya.

Beberapa kebijakan pemerintah telah diterapkan untuk mengatasi masalah kondisi perairan di Indonesia. Salah satu kebijakan yang penting adalah mengenakan pajak plastik pada produsen dan pedagang yang memproduksi atau menjual produk plastik. Pajak ini diharapkan dapat memberikan sanksi atau hukuman bagi pelaku yang melanggar dan mendorong pengurangan penggunaan plastik.

Dalam waktu dekat juga diharapkan dilakukan langkah-langkah konkret untuk mengurangi pencemaran air laut. Langkah tersebut bisa berupa peningkatan suasana dan dukungan terhadap pengelolaan air berkelanjutan. Tidak hanya itu, pemerintah juga diharapkan semakin terlibat aktif dalam penanganan sampah di daerah-daerah pesisir dan sungai. Dengan merealisasikan kebijakan-kebijakan seperti ini, diharapkan kondisi perairan Indonesia bisa membaik dan kesejahteraan masyarakat pesisir dapat tercapai serta kelestarian sumberdaya alam dapat dijaga dengan baik.

Dampak Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan yang Berlebihan

Sumber daya perikanan adalah aset penting berupa ikan, kripik, udang, cumi-cumi, dan lainnya yang mendukung kehidupan masyarakat. Sayangnya, pemanfaatan sumber daya perikanan di Indonesia yang berlebihan telah menyebabkan banyak kerusakan pada lingkungan perairan, dan menurunkan populasi ikan sampai pada tingkat yang mengancam keberlangsungan hidupnya.

Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang cepat telah memicu permintaan yang sangat tinggi terhadap ikan di Indonesia. Industri perikanan menghasilkan banyak uang dan memberikan banyak pekerjaan, terutama bagi masyarakat pesisir. Namun, praktek-praktek seperti penangkapan ikan yang berlebihan dan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan sudah memakan korban berupa lingkungan laut dan populasi ikan. Hal ini telah menyebabkan masalah serius yang menimpa kelestarian sumber daya perikanan Indonesia.

Praktek penangkapan ikan yang berlebihan, baik dengan cara modern maupun tradisional, lebih sering merusak lingkungan laut dan menurunkan populasi ikan. Seperti contoh, penangkapan ikan muda atau langsung dari sarang dengan jumlah besar menggunakan jaring, razia dengan bom dan bahan peledak, serta penggunaan racun untuk menangkap ikan, telah membuat populasi berbagai jenis ikan menurun secara dramatis. Akibatnya, upaya konservasi ikan membutuhkan kerja dan usaha yang lebih besar.

Beberapa alat tangkap seperti jaring dan pukat-trawl menjadi sarana utama penangkapan ikan. Penggunaannya sangat efektif dalam mengumpulkan banyak ikan dalam jumlah besar, namun efek samping utama nya adalah kerusakan yang tidak terkendali pada lingkungan laut dan biota laut yang terhimpun dalam jaring tersebut. Metode tangkap trawl (pukat harimau) dapat menghancurkan terumbu karang, tanaman laut, serta menarik bersama dengan ikan, sisa-sisa produksi dan sampah lain yang dilontarkan oleh kapal nelayan, bahkan binatang laut termasuk ikan pari dan ikan hiu. Hal ini sangat merugikan ekosistem laut, dan akan berdampak jangka panjang pada populasi ikan.

Bencana lingkungan juga bisa terjadi karena dampak pemanfaatan sumber daya perikanan berlebihan di Indonesia. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dapat menghancurkan terumbu karang, tanaman laut, serta menarik bersama dengan ikan, sisa-sisa produksi dan sampah lain yang dilontarkan oleh kapal nelayan, bahkan binatang laut termasuk ikan pari dan ikan hiu. Lingkungan laut yang tercemar akan sangat mempengaruhi populasi ikan dan makhluk lainnya. Biota laut lainnya seperti terumbu karang dan tanaman laut yang juga memainkan peran penting dalam menjaga keberlangsungan lingkungan laut, akan rusak dan mempengaruhi keberlangsungan hidup ikan.

Untuk memastikan bahwa sumber daya laut tetap lestari dan tidak mengental, penting untuk menerapkan manajemen sumber daya perairan secara hati-hati dan bijaksana. Dalam hal ini, tindakan tegas diperlukan, termasuk pengaturan penggunaan alat tangkap, peningkatan kontrol mutu dan penindakan, serta pembuatan area penangkapan ikan yang terintegrasi dan diatur oleh pemerintah.

Dalam rangka mencapai tujuan konservasi sumber daya perikanan dan pelestarian lingkungan laut, diperlukan kerja sama dari semua pihak terutama pemerintah, masyarakat, dan industri perikanan. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang pentingnya memperlakukan sumber daya perikanan dengan bijak. Industri perikanan perlu melakukan operasi mereka dalam cara yang paling bertanggung jawab untuk meminimalkan dampak lingkungan.

Indonesia telah menjadi salah satu negara pengekspor ikan terbesar di dunia. Dengan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan dan bijaksana, Indonesia dapat menjaga kepemimpinan dalam industri perikanan dunia dan dapat terus melakukan pengembangan dari sektor perikanan dan kelautan secara inovatif dengan memberikan nilai tambah yang tinggi. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya perikanan harus dilakukan dengan tujuan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan menjaga kesinambungan lingkungan laut.

Praktik Manajemen Sumberdaya Perairan yang Berkelanjutan

Sumberdaya perairan di Indonesia sangatlah penting untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia, mulai dari konsumsi air hingga sebagai sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir dan nelayan. Namun, sumberdaya perairan kita sering dieksploitasi tanpa pemikiran yang matang tentang keseimbangan ekosistem yang ada di bawahnya. Oleh karena itu, perlu adanya praktik manajemen sumberdaya perairan yang berkelanjutan agar bisa menjamin keberlanjutan dan keberlangsungan hidup sumber daya perairan di sekitar kita. Berikut beberapa praktik manajemen sumberdaya perairan yang berkelanjutan di Indonesia:

1. Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Butir Laut

Butir laut merupakan salah satu sumberdaya perairan utama di Indonesia, baik sebagai bahan pangan maupun sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat pesisir dan nelayan. Namun, pemanfaatan butir laut yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem bawah laut, sehingga berdampak pada keberlangsungan hidup ikan dan spesies laut lainnya di sekitarnya.

Untuk mencegah kerusakan tersebut, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam melakukan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan butir laut. Cara ini dapat dilakukan dengan memberlakukan aturan pembatasan pemanfaatan butir laut serta melakukan survei terhadap kondisi lingkungan laut dan ikan di sekitarnya.

Jangan sampai pemanfaatan yang berlebihan merusak lingkungan hidup dan tindakan ini harus terus diawasi secara rutin oleh para ahli terkait.

2. Perikanan Berkelanjutan

Fishing out atau overfishing merupakan salah satu tindakan yang dapat mengancam keberlangsungan hidup ikan dan spesies laut lainnya di perairan Indonesia. Oleh karena itu, praktik perikanan berkelanjutan perlu diterapkan.

Perikanan berkelanjutan merujuk pada cara pemanfaatan sumberdaya perikanan secara bijak, dengan mempertimbangkan keseimbangan ekosistem serta menjamin keberlangsungan hidup populasi ikan dan spesies laut lainnya di perairan Indonesia.

Cara yang bisa diterapkan adalah dengan membatasi kuota tangkapan ikan, melakukan survei terhadap kondisi lingkungan perairan dan ikan, serta menerapkan pembatasan alat tangkap yang digunakan.

3. Pengelolaan Sampah Laut

Sampah laut merupakan salah satu permasalahan serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sampah laut yang berasal dari daratan, kapal-kapal, dan aktivitas manusia di laut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem bawah laut dan bahkan menjadi ancaman bagi kehidupan makhluk laut di sekitarnya.

Pengelolaan sampah laut perlu menjadi fokus utama dalam praktik manajemen sumberdaya perairan yang berkelanjutan. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjalankan kampanye untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit diuraikan oleh alam seperti plastik, mengurangi jumlah limbah yang dibuang di laut, meningkatkan sistem pengelolaan sampah dan pemilahan sampah secara teratur, serta melibatkan masyarakat dalam menjaga lingkungan laut.

Kita juga harus mengedukasi masyarakat sekitar pentingnya menjaga lingkungan laut dan memahami bahaya yang timbul akibat tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Seperti yang telah kita ketahui, sumberdaya perairan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya. Namun, pemanfaatan yang tidak bijak dapat mengancam keberlangsungan hidup sumberdaya perairan tersebut. Oleh karena itu, praktik manajemen sumberdaya perairan yang berkelanjutan perlu diterapkan secara konsisten oleh pemerintah, masyarakat, maupun para pelaku industri yang terkait. Ada tiga cara penting yang harus dilakukan yaitu pengawasan dan pengendalian pemanfaatan butir laut, perikanan berkelanjutan, dan pengelolaan sampah laut. Setiap orang dapat berperan penting dalam menjaga sumberdaya perairan agar tetap lestari.

Pembangunan Teknologi untuk Mendukung Manajemen Sumberdaya Perikanan

Manajemen sumberdaya perikanan memainkan peran penting dalam menjaga kelestarian hasil tangkapan ikan dan lingkungan laut. Namun, untuk dapat melakukan manajemen sumberdaya perikanan secara efektif, perlindungan sumberdaya perikanan halus diperlukan. Oleh karena itu, didedikasikan teknologi untuk mendukung manajemen sumberdaya perikanan agar lebih efektif dalam melindungi dan menjaga kelangsungan hidup sumber daya perikanan.

Ada beberapa jenis teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung manajemen sumberdaya perikanan.

Pemantauan dengan Pesawat Udara dan Satelit

Salah satu teknologi terbaru yang sangat efektif dalam memantau perairan adalah penggunaan pesawat udara dan satelit. Dengan menggunakan teknologi GPS, data geospasial dapat dikumpulkan yang dapat membantu para ilmuwan memverifikasi lokasi perikanan dan meningkatkan efektivitas pemantauan. Teknologi ini juga dapat membantu dalam mengambil keputusan atas dasar data yang akurat.

Pemantauan dengan Kamera dan Sensor

Selain itu, kamera dan sensor juga sangat penting dalam membantu para ahli dalam memonitor kondisi perairan. Sensor yang dipasang di dalam perairan dapat membantu mengukur kualitas air, jumlah ikan, dan kondisi lingkungan secara akurat. Sementara itu, kamera yang dipasang di kapal dapat membantu mengawasi tangkapan ikan, dan memantau tindakan pencurian ikan yang dilakukan oleh nelayan ilegal.

Pemantauan dengan Drones (Pesawat Tanpa Awak)

Adapun drones atau pesawat tanpa awak yang dapat membantu memudahkan pemantauan keadaan terkini di laut. Para ilmuwan dapat menggunakannya untuk memetakan distribusi ikan dan memantau kondisi lingkungan laut. Selain itu, para nelayan juga dapat memanfaatkannya untuk memantau kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi hasil tangkapan mereka.

Penerapan Sistem Akuisisi Data

Sistem akuisisi data merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk memastikan data yang diperoleh dapat diandalkan. Teknologi ini sangat penting dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya perikanan. Data dalam sistem ini dapat memberikan informasi tentang jumlah ikan, lokasi perikanan tertentu, dan kadar oksigen di dalam air. Dengan penggunaan teknologi ini, manajemen sumber daya perikanan menjadi lebih efektif.

Penerapan Teknologi Riset Ikan

Melalui teknologi riset ikan, para peneliti dapat mengembangkan metode baru untuk memelihara ikan dan lingkungan mereka dalam penangkapan ikan. Teknologi ini sangat efektif dalam memgatasi masalah overfishing atau penangkapan ikan secara berlebihan. Selain itu, dengan pengembangan teknologi riset ikan, hasil tangkapan ikan dapat diperkirakan sehingga dapat mengoptimalkan ekonomi masyarakat nelayan dengan tetap memelihara kelangsungan hidup sumber daya perikanan.

Teknologi menjadi kunci dalam meningkatkan manajemen sumberdaya perikanan secara efektif dan berkelanjutan. Dengan penerapan teknologi tersebut, kedepannya diharapkan mampu menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan sebagai sumber penghidupan masyarakat pesisir secara berkelanjutan.

Peran Masyarakat dalam Manajemen Sumberdaya Perairan Ub

Manajemen sumberdaya perairan di Universitas Brawijaya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat yang berada di sekitar perairan tersebut. Masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem perairan. Berikut adalah beberapa peran masyarakat dalam manajemen sumberdaya perairan Ub:

1. Mengidentifikasi masalah

Masyarakat memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi masalah yang ada di sekitar perairan. Misalnya adanya aktivitas illegal fishing atau pencemaran air. Hal ini bisa membantu pemerintah untuk menentukan kebijakan terbaik dalam mengatasi masalah tersebut.

2. Menerapkan budaya sadar lingkungan

Masyarakat bisa membantu menjaga kelestarian perairan dengan menerapkan budaya sadar lingkungan. Misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya atau menyediakan tempat pembuangan sampah yang sesuai. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko pencemaran air dan menjaga kualitas air tetap baik.

3. Menjaga kearifan lokal

Masyarakat sekitar perairan memiliki kearifan lokal yang secara turun temurun diwariskan dari nenek moyang mereka. Kearifan lokal tersebut biasanya berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya perairan secara bijak dan berkelanjutan. Dalam konteks manajemen sumber daya perairan Ub, masyarakat bisa membantu menjaga kearifan lokal tersebut dengan cara memelihara tradisi dan budaya yang berhubungan dengan perairan.

4. Mengawasi dan melapor kepada pemerintah

Masyarakat bisa membantu mengawasi aktivitas di sekitar perairan dan melapor kepada pemerintah jika ada aktivitas illegal atau kegiatan yang dapat merusak ekosistem. Hal ini akan membantu pemerintah untuk mengambil tindakan yang tepat demi menjaga kelestarian sumber daya perairan.

5. Membangun kemitraan dengan pihak terkait

Masyarakat bisa menjalin kemitraan dengan pihak terkait, seperti pemerintah, perguruan tinggi atau organisasi lingkungan. Hal ini bisa membantu dalam menjalankan program-program yang berhubungan dengan manajemen sumber daya perairan, seperti program penanggulangan pencemaran air atau program pengembangan kegiatan ekowisata yang berkelanjutan.

Dengan melaksanakan peran-peran di atas, masyarakat sekitar perairan bisa memberikan kontribusi yang besar dalam menjaga kelestarian dan keberlangsungan sumber daya perairan. Penting bagi masyarakat untuk mengerti bahwa keberhasilan manajemen sumberdaya perairan bisa dicapai jika semua pihak, termasuk masyarakat, terlibat secara aktif dan memiliki tanggung jawab yang sama.

Leave a Comment