Teknologi Hasil Perikanan di Universitas Sriwijaya

Pengolahan Bahan Hasil Perikanan dengan Teknologi Modern

Perikanan merupakan kegiatan penting yang berkontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi yang digunakan dalam pengolahan bahan hasil perikanan juga semakin berkembang. Teknologi modern membantu para pelaku industri perikanan memperbaiki kualitas produk mereka dan meningkatkan efisiensi produksi. Berikut adalah penjelasan mengenai teknologi hasil perikanan UNSRI yang digunakan dalam pengolahan bahan hasil perikanan dengan teknologi modern.

1. Mesin Pembuat Ikan Asap Otomatis – Ikan asap merupakan salah satu produk perikanan yang banyak diminati oleh masyarakat. Teknologi modern dapat membantu mempercepat proses pembuatan ikan asap dengan menggunakan mesin pembuat ikan asap otomatis. Mesin ini dapat memanggang ikan dengan suhu dan waktu yang diatur secara otomatis sehingga menghasilkan ikan asap yang matang sempurna dan memiliki rasa yang lezat. Selain itu, mesin ini juga dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.

2. Mesin Pencuci Ikan Otomatis – Sebelum diolah lebih lanjut, ikan perlu dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan bau yang tidak sedap. Mesin pencuci ikan otomatis dapat membantu mempercepat proses pencucian ikan dengan cara membersihkan ikan secara menyeluruh dan efisien. Dengan teknologi ini, proses pencucian ikan menjadi lebih higienis dan produk ikan yang dihasilkan lebih berkualitas.

3. Mesin Pemisah Tulang Ikan Otomatis – Pemisahan tulang ikan merupakan proses yang memakan waktu dan tenaga. Teknologi modern hadir untuk mempermudah dan membuat proses tersebut lebih efisien. Mesin pemisah tulang ikan otomatis dapat memisahkan tulang ikan dengan cepat dan mudah tanpa harus melakukan pemisahan secara manual. Proses pemisahan tulang ikan menjadi lebih mudah dan efisien dengan teknologi ini.

4. Mesin Pengemas Ikan Otomatis – Pengemasan merupakan salah satu proses penting dalam industri perikanan. Penggunaan mesin pengemas otomatis dapat mempercepat proses pengemasan ikan yang efektif dan efisien. Mesin pengemas otomatis ini dapat mengemas produk ikan dengan cepat dan menghasilkan kemasan yang lebih rapi dan menarik. Penggunaan teknologi ini dapat membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk.

5. Mesin Pengering Ikan Otomatis – Pengeringan ikan adalah salah satu cara untuk mengawetkan ikan. Pemanfaatan teknologi modern melalui penggunaan mesin pengering otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pengeringan ikan. Suhu dan waktu pengeringan dapat diatur dengan tepat oleh mesin pengering otomatis sehingga menghasilkan ikan kering yang berkualitas tinggi dan lebih higienis.

Dalam industri perikanan, penggunaan teknologi modern sangatlah penting untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas. Teknologi hasil perikanan UNSRI dapat membantu para pelaku industri perikanan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mereka. Dengan adanya teknologi modern, maka produksi hasil perikanan di Indonesia semakin maju dan menjadi kompetitif di pasar global.

Penerapan Sistem HACCP pada Industri Hasil Perikanan

Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) adalah sistem manajemen yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengendalikan resiko keselamatan makanan. Teknologi HACCP dapat membantu industri hasil perikanan untuk menjaga mutu produknya dari penangkapan, pengolahan, pengemasan sampai distribusi.

Dalam penerapan HACCP, ada tujuh prinsip yang harus diikuti. Pertama, melakukan analisa bahaya dan penentuan titik kritis pengendalian. Kedua, menemukan kriteria kritis untuk masing-masing titik pengendalian. Ketiga, menentukan sistem monitoring untuk setiap titik pengendalian. Keempat, tetapkan tindakan korektif jika terdapat masalah dalam setiap titik pengendalian. Kelima, membuat prosedur verifikasi untuk memastikan bahwa HACCP bekerja dengan baik. Keenam, membuat dokumen dan catatan terkait implementasi HACCP. Terakhir, memberikan pelatihan kepada personil mengenai HACCP.

Setelah melalui serangkaian tahapan tersebut, penerapan HACCP pada industri hasil perikanan akan mampu meningkatkan kualitas produk serta kualitas lingkungan secara signifikan. HACCP dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit akibat konsumsi produk perikanan yang tidak memenuhi standar keamanan pangan. Dalam dunia perikanan Indonesia, penerapan HACCP telah diwajibkan sehingga perusahaan yang tidak menerapkan HACCP tidak dapat beroperasi.

Teknologi HACCP telah banyak digunakan pada perusahaan hasil perikanan di Indonesia. Misalnya, sebuah perusahaan pengolahan ikan di Palembang telah menerapkan HACCP dalam kegiatannya. Implementasi HACCP telah memperkuat perusahaan dalam menjaga kualitas produknya serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Selain itu, penggunaan teknologi HACCP juga membantu perusahaan untuk mengoptimalkan proses pengolahan dan mengurangi limbah produksi.

Penerapan HACCP pada industri hasil perikanan juga membantu pelaku usaha untuk mendukung program pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan menerapkan teknologi HACCP, industri hasil perikanan dapat menggali nilai tambah dari produk yang dihasilkan sehingga meningkatkan pendapatan. Selain itu, konsumen yang semakin merasa percaya terhadap produk perikanan yang dihasilkan akan semakin meningkatkan permintaan dan ketertarikan pasar.

Namun, implementasi HACCP di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa kendala seperti kesulitan dalam akses informasi serta keterbatasan dukungan tenaga ahli. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemerintah dan segenap elemen industri untuk secara bersama-sama memperkuat implementasi HACCP dalam industri hasil perikanan di Indonesia. Tak hanya dari segi insentif, tetapi juga memberikan dukungan tenaga ahli dan akses mudah pada bahan informasi seputar penerapan HACCP pada industri hasil perikanan. Dengan begitu, industri hasil perikanan di Indonesia akan semakin terbuka dan mampu bersaing secara global.

Pengolahan Limbah Industri Hasil Perikanan untuk Digunakan Kembali

Pengolahan limbah industri hasil perikanan menjadi salah satu solusi dalam membantu mengurangi masalah pencemaran lingkungan. Limbah industri hasil perikanan sendiri merupakan limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan bahan hasil laut seperti ikan, udang, kepiting, cumi-cumi, dan lain-lain.

Banyak industri hasil perikanan di Indonesia menghasilkan limbah yang belum banyak dimanfaatkan kembali secara efektif. Jumlah produksi limbah ini sangat besar sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan.

Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah industri hasil perikanan adalah teknologi Biofilter. Teknologi ini merupakan teknologi pengolah limbah yang menggunakan prinsip biologi dengan mengoptimalkan bakteri sebagai agen pengurai limbah.

Biofilter memiliki beberapa keunggulan dibandingkan teknologi pengolahan lainnya yaitu dapat mengurangi biaya operasional, ramah lingkungan, dan mudah diaplikasikan di lapangan. Biofilter juga dapat memecahkan beberapa jenis polutan seperti BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), NH3 (ammonia), dan H2S (hidrogen sulfida) pada limbah industri perikanan.

Untuk memulai pengolahan limbah perikanan menggunakan Biofilter, pertama-tama dibutuhkan sebuah unit pengolahan yang terdiri dari beberapa komponen yaitu unit aerasi, unit bioreaktor, unit clarifier, dan unit filter. Pada unit aerasi, udara dialirkan dan dicampurkan dengan bakteri yang bertugas sebagai pengurai limbah. Kemudian limbah yang sudah terurai akan masuk ke dalam unit bioreaktor untuk mengalami penguraian lebih lanjut. Setelah itu, limbah akan masuk ke dalam unit clarifier untuk dimurnikan. Terakhir, limbah yang sudah terbebas dari polutan akan melewati unit filter untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik.

Hasil dari pengolahan limbah industri hasil perikanan menggunakan Biofilter dapat dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, seperti pupuk organik, bioenergi, atau dapat langsung digunakan kembali untuk keperluan industri perikanan seperti pembuatan pakan ikan atau pupuk organik khusus tanaman perikanan.

Selain teknologi Biofilter, pengolahan limbah perikanan dapat juga dilakukan menggunakan teknologi lain seperti pengolahan dengan cara pencernaan anaerobik, pengolahan dengan cara aerobik, pengolahan dengan cara lumpur aktif, dan pengolahan dengan cara phytoremediation.

Pengolahan limbah industri hasil perikanan merupakan sebuah solusi yang efektif dalam mengatasi masalah lingkungan akibat limbah industri perikanan. Dalam mengembangkan teknologi pengolahan limbah, perlu melibatkan keberlangsungan lingkungan dan sosial serta ekonomi masyarakat setempat dalam mengelolanya. Dengan teknologi tersebut, diharapkan jumlah limbah industri hasil perikanan yang tidak dimanfaatkan secara maksimal dapat diolah kembali dan mampu memberikan nilai tambah bagi industri perikanan.

Inovasi Produk Hasil Perikanan Berbasis Teknologi

Teknologi telah membawa perubahan besar dalam industri perikanan, termasuk di Indonesia. Teknologi hasil perikanan UNSRI menjadi salah satu faktor yang mendukung evolusi industri ini. Berkat penemuan dan inovasi dalam teknologi, jumlah produksi dan kualitas ikan yang dihasilkan semakin meningkat. Dalam subtopik ini, kita akan membahas beberapa hasil inovasi produk dari teknologi di industri perikanan.

1. Fishfinder Technology

Fishfinder adalah perangkat teknologi yang umumnya dipasang pada kapal ikan untuk membantu mencari ikan. Fishfinder bekerja dengan menggunakan sonar untuk mendeteksi objek di bawah permukaan air. Dengan adanya fishfinder, nelayan dapat memperoleh informasi tentang kedalaman air, jenis ikan, dan jumlah ikan di sekitar area penangkapan. Hal ini memungkinkan nelayan untuk menemukan ikan dengan lebih cepat, efisien dan produktif.

2. Automated Feeder System

Automated Feeder System adalah sistem pengumpan otomatis yang digunakan dalam budidaya ikan. Sistem ini digunakan untuk memberikan pakan pada ikan secara otomatis dan tepat waktu tanpa perlu campur tangan langsung dari manusia. Dalam sistem pengumpan otomatis, pakan ikan diletakkan dalam wadah. Kemudian, pakan akan diatur oleh timer dan didorong masuk ke dalam air. Keunggulan dari Automated Feeder System adalah meningkatkan efisiensi waktu dan pakan. Sistem ini membantu nelayan menyediakan pakan pada jumlah yang tepat dan kualitas yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan ikan.

3. Aquaponics System

Aquaponics System adalah sistem yang dapat menghasilkan ikan dan tanaman secara bersamaan menggunakan air yang sama. Sistem ini menggabungkan budidaya ikan dengan hidroponik. Limbah ikan yang dihasilkan akan disaring oleh sistem dan digunakan sebagai nutrisi untuk tanaman, dan air bersih akan kembali ke kolam ikan. Sistem ini menyediakan sumber pangan yang lebih berkelanjutan dan efisien karena mengutamakan pemanfaatan sumber daya air dan energi yang berkelanjutan.

4. Freeze-Drying Technology

Freeze-Drying Technology adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengeringkan produk perikanan. Teknologi ini bekerja dengan cara mencucuri ikan dengan nitrogen cair dan kemudian mengeringkannya dengan vakum. Teknologi ini memungkinkan ikan yang dikeringkan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan lebih tahan lama. Selain itu, ikan yang dikeringkan menggunakan teknologi ini tidak perlu menggunakan bahan pengawet kimiawi. Freeze-Drying Technology telah digunakan untuk menghasilkan produk makanan yang lebih sehat dan bergizi dan menjadi opsi alternatif untuk menyimpan ikan daripada dimasak langsung.

Semua inovasi di atas telah membantu meningkatkan produksi dan kualitas produk perikanan. Adopsi teknologi ini telah memudahkan proses produksi, meningkatkan kesehatan dan mutu produk, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas nelayan. Akhirnya, teknologi hasil perikanan UNSRI menjadi kunci keberhasilan di balik kesuksesan industri perikanan Indonesia.

Leave a Comment