Apa Itu Sparkling Wine?
Mungkin Anda pernah mendengar istilah sparkling wine, tapi tahukah Anda apa sebenarnya sparkling wine itu? Sebagai jenis anggur yang berkarbonasi, sparkling wine atau yang dikenal juga sebagai “mousserende vin” di Prancis memiliki ciri khas gelembung-gelembung kecil dan sering diidentikkan dengan minuman spritz dan pesta-pesta mewah.
Sparkling wine dibuat dengan menambahkan ragi pada anggur yang sedang mengalami fermentasi. Ragi tersebut akan memakan gula pada anggur dan mengeluarkan gas karbon dioksida, yang membentuk gelembung-gelembung pada wine. Kebanyakan sparkling wine berasal dari anggur varietas chardonnay, pinot noir, dan pinot meunier yang tumbuh di daerah Champagne, Prancis. Namun, sparkling wine juga dihasilkan di berbagai negara seperti Italia, Spanyol, Amerika Serikat, dan Australia.
Sparkling wine umumnya dikategorikan menjadi tiga jenis berdasarkan jumlah gula atau “dosage” yang ditambahkan setelah tahap fermentasi selesai. Para pecinta wine dapat memilih antara brut (paling kering), sec (semi kering), atau demi-sec (manis) sesuai dengan selera mereka.
Salah satu keunikan sparkling wine adalah cara penyajiannya yang dikaitkan dengan peralatan penyajiannya. Biasanya, sparkling wine disajikan dalam gelas flute yang tipis dan panjang agar gelembung-gelembungnya terjaga. Flute yang umumnya dipakai berbentuk corong dan mempunyai diameter lubang yang lebih kecil daripada bagian alasnya, ditujukan agar cairan pada wine dapat terjaga dan gelembungnya tidak sangat padat.
Tidak hanya sebagai minuman perayaan, sparkling wine juga dapat dinikmati sebagai sajian pengiring makanan. Sparkling wine yang paling ringan seperti prosecco cocok disajikan sebagai aperitif atau dijadikan bahan campuran koktail. Sementara itu, jenis yang lebih kering seperti champagne ideal disandingkan dengan makanan laut, daging sapi, atau daging merah. Sedangkan yang lebih manis, seperti Moscato d’Asti, enak dipadukan dengan hidangan penutup.
Karena cara produksinya yang lebih rumit, sparkling wine cenderung lebih mahal daripada jenis anggur lainnya. Namun, saat ini, banyak wine maker di seluruh dunia membuat sparkling wine dengan kualitas yang tidak kalah baik dari champagne asli. Karena itu, sebagai penggemar anggur, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati anggur berkarbonasi yang enak dan bermutu.
Proses Pembuatan Sparkling Wine
Sparkling wine adalah jenis anggur yang memiliki kandungan karbon dioksida (CO2) di dalamnya. Kandungan karbon dioksida ini membuatnya memiliki rasa dan aroma yang unik serta efek gelembung di dalamnya. Proses pembuatan sparkling wine melibatkan beberapa tahap sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan enak di lidah. Berikut adalah tahapan dalam proses pembuatan sparkling wine:
1. Pemilihan Buah Anggur yang Berkualitas
Sparkling wine dibuat dari anggur berkualitas tinggi. Sebagai hasilnya, pemilihan anggur sangat penting dalam produksinya. Pemilihan anggur dilakukan dengan sangat hati-hati, karena salah satu faktor yang memberikan pengaruh pada hasil akhir anggur adalah cuaca. Hal ini berarti penghasilan good-quality sparkling wine sebenarnya cukup sulit dan memakan waktu untuk dilakukan.
2. Fermentasi Alkoholik
Pada tahap ini, buah anggur yang dipilih kemudian dijadikan jus. Tahap ini melibatkan fermentasi alkoholik, di mana ragi ditambahkan ke dalam jus buah anggur. Ini akan memicu penguraian gula yang ada di dalam buah anggur menjadi alkohol. Seiring berjalannya waktu, ragi akan memakan gula semakin banyak, dan alkohol semakin tinggi.
Fermentasi ini biasanya memakan waktu beberapa minggu, tergantung pada kondisi lingkungan. Setelah itu, hasil fermentasi akan dipindahkan ke dalam tangki berkapasitas besar dan diberikan waktu untuk “istirahat”. Proses ini dikenal sebagai “tirage”.
3. Proses Kedua Fermentasi
Setelah tahap tirage, wine kemudian dimasukkan ke dalam sebuah botol. Selanjutnya, di dalam botol tersebut, akan dimasukkan campuran ragi baru dan gula yang dikenal sebagai “liqueur de tirage”. Gula ini akan membiarkan fermentasi kedua terjadi dalam botol dan akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan menyebabkan gelembung pada wine yang tercipta.
Karena fermentasi kedua ini terjadi dalam botol yang tertutup, gelembung dan karbon dioksida tidak bisa terlepas, inilah yang memberi kekhasan pada sparkling wine.
4. Proses Penuaan
Proses penuaan adalah tahap yang penting dalam pembuatan sparkling wine, yang akan mempengaruhi cita rasa dari wine yang dihasilkan. Karena sparkling wine sering disimpat dalam botol selama bertahun-tahun sebelum dijual, maka proses penuaan menjadi sangat penting.
Selama tahap penuaan, ragi yang tertinggal di dalam botol akan memberikan karakteristik unik pada sparkling wine yang tercipta. Ini dapat tampak pada rasa dan aroma yang unik.
Demikianlah tahapan pembuatan sparkling wine. Meski kompleks dan memakan waktu, proses ini menghasilkan hasil akhir yang nikmat. Kini kamu tak perlu takut untuk mencoba menikmati anggur berkualitas tinggi yang dihasilkan dari proses pembuatan yang rumit.
Jenis-Jenis Sparkling Wine
Sparkling wine adalah minuman beralkohol yang terkenal dengan rasa dan aroma yang segar, buah-buahan, bunga, dan rasa yang menyenangkan. Sparkling wine digunakan sebagai hidangan pembuka dan diminum pada acara-acara khusus seperti pesta, perayaan, pesta pernikahan, dan acara-acara khusus lainnya. Ada banyak jenis sparkling wine, dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Mari kita lihat beberapa jenis sparkling wine terkenal.
1. Champagne
Champagne berasal dari daerah Champagne di Prancis. Champagne adalah jenis sparkling wine yang paling terkenal dan mahal di dunia. Untuk disebut sebagai champagne, minuman ini harus dibuat dari anggur yang berasal dari Champagne, Prancis. Champagne harus diproduksi dengan metode tradisional di mana minuman ini disimpan pada botol di manuver secara teratur untuk mencampur dan memberikan rasa yang lebih baik. Champagne biasanya kering atau sangat kering, dan memiliki rasa yang kuat.
2. Prosecco
Prosecco adalah sparkling wine yang berasal dari daerah Veneto di Italia. Prosecco dihasilkan dari anggur Prosecco yang tumbuh di Veneto. Mereka dihasilkan dalam dua jenis, Prosecco Spumante, yang lebih berkarbonasi, dan Prosecco Frizzante, yang lebih ringan dan sedikit berkarbonasi. Prosecco cenderung lebih ringan dan segar daripada champagne. Terlebih lagi, prosecco sering digunakan sebagai campuran bir dan minuman lainnya untuk membuat koktail sparkling wine yang populer pada hari ini.
3. Cava
Cava adalah jenis sparkling wine yang berasal dari Catalonia, Spanyol. Cava terbuat dari berbagai jenis anggur seperti Xarel-lo, Parellada, dan Macabeo. Ada juga jenis cava yang dibuat dari Chardonnay. Cava seringkali lebih murah daripada champagne tetapi memiliki karakteristik yang mirip dengan champagne. Cava biasanya lebih kering daripada prosecco tetapi masih kurang kering daripada champagne. Kata “cava” berarti “gudang anggur” yang merujuk pada tempat penyimpanan di bawah tanah tempat anggur disimpan untuk menciptakan penyimpanan anggur yang lebih unik dan lebih baik.
Tidak perlu menjadi ahli anggur untuk menikmati sparkling wine. Bahkan bagi mereka yang tidak minum alkohol, sparkling wine yang non-alkoholik tersedia dan dapat dinikmati dengan rasa yang sama nikmatnya seperti jenis-jenis lainnya. Tidak peduli pilihanmu, pastikan bahwa kamu menikmati minuman ini di acara khusus untuk meningkatkan pengalamanmu. Cheers!
Cara Menyajikan Sparkling Wine yang Benar
Sparkling wine adalah minuman kelas atas yang sangat disukai oleh banyak orang. Selain memberikan kesegaran di lidah, sparkling wine juga terkenal karena efeknya yang mampu membuat suasana menjadi lebih meriah dan menyenangkan. Namun, sebelum mengangkat gelas dan minum sparkling wine, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyajikannya. Berikut ini adalah cara menyajikan sparkling wine yang benar:
1. Pilih Gelas yang Sesuai
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memilih gelas yang sesuai untuk sparkling wine. Pilihlah gelas yang membentuk corong di bagian atasnya dan memiliki dasar yang sempit. Gelas seperti ini membantu menjaga keawetan gelembung di dalam sparkling wine. Selain itu, pilihlah gelas yang berukuran kecil agar lebih mudah dipegang dan diminum.
2. Dinginkan dengan Cara yang Tepat
Dinginkan sparkling wine dengan cara yang tepat agar rasa dan aroma dari sparkling wine tetap terjaga. Caranya yaitu dengan meletakkannya di tempat yang dingin, seperti dalam lemari es atau dalam ice bucket. Sparkling wine perlu didinginkan pada suhu yang tepat, yaitu sekitar 6-8 derajat Celsius.
3. Jangan Guncang Botolnya
Ketika menyajikan sparkling wine, jangan guncang botolnya. Guncangan yang dilakukan bisa merusak keawetan gelembung di dalam sparkling wine. Cara yang baik untuk membuka tutup botolnya yaitu dengan cara memutar tutup botol secara perlahan sampai terbuka tanpa suara yang berisik.
4. Minumlah dengan Benar
Minumlah sparkling wine dengan benar agar dapat menikmati sepenuhnya kesegaran dan cita rasanya. Cara yang benar untuk meminumnya yaitu dengan cara melihatnya terlebih dahulu, membau aromanya, lalu segarkan mulut dengan segelas air putih. Setelah itu, tuangkan sparkling wine ke dalam gelas hingga 1/3 atau setengahnya, kemudian diamkan selama beberapa saat hingga gelembungnya stabil. Setelah itu, minumlah sparkling wine dengan perlahan dan nikmati sensasinya di lidah.
Demikianlah cara menyajikan sparkling wine yang benar. Sparkling wine adalah minuman kelas atas yang sangat cocok untuk acara spesial, seperti pesta pernikahan, malam tahun baru, dan lain sebagainya. Meskipun rasanya yang terasa begitu nikmat, pastikan kamu mengonsumsinya dengan wajar dan tidak berlebihan. Jangan lupa, saat menyajikannya ucapkan selamat menikmati!